Read More

Kultum Ramadhan : Waktu-Waktu Terkabulnya Doa; Jangan Lewatkan Kesempatan Emas Ini!

 


Downloa Artikel


Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam setiap keadaan, seorang Muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa, memohon kepada Allah SWT, dan berharap akan pengabulan-Nya. Namun, ada waktu-waktu tertentu di mana doa lebih mudah dikabulkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas waktu-waktu tersebut dan mengapa kita tidak boleh melewatkannya.

 

Pendahuluan

Layaknya seorang anak didik yang akan memasuki sekolah baru, persiapan yang matang sangat diperlukan untuk menyambut waktu-waktu istimewa dalam berdoa. Dalam konteks ini, kita perlu memahami bahwa ada waktu-waktu tertentu di mana doa kita lebih mungkin untuk dikabulkan. Seperti halnya siswa yang mempersiapkan alat tulis dan buku untuk belajar, kita pun perlu mempersiapkan diri untuk memanfaatkan waktu-waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan mengetahui waktu-waktu terkabulnya doa, kita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam berdoa, serta meningkatkan harapan kita akan pengabulan dari Allah SWT.

 

1. Sepertiga Malam Terakhir & Saat Waktu Sahur

Salah satu waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa adalah sepertiga malam terakhir. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, ‘Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.’” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

 

Waktu ini adalah saat yang penuh berkah, di mana Allah SWT mendekat kepada hamba-Nya dan siap untuk mengabulkan doa-doa mereka. Selain itu, waktu sahur juga merupakan waktu yang tepat untuk berdoa. Saat sahur, kita berada dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri di hadapan Allah, sehingga doa kita lebih mudah diterima. Ini adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan hajat dan permohonan, baik untuk diri sendiri maupun untuk kebaikan umat Islam secara umum.

 

2. Di Sepanjang Waktu Puasa

Waktu puasa juga merupakan waktu yang sangat baik untuk berdoa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305).

 

Imam Nawawi rahimahullah menekankan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunia. Saat berpuasa, kita berada dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri di hadapan Allah, sehingga doa kita lebih mudah diterima. Ini adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan hajat dan permohonan, baik untuk diri sendiri maupun untuk kebaikan umat Islam secara umum.

 

3. Ketika Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa juga merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa. Dalam hadits, Rasulullah SAW menyebutkan:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak: (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752).

 

Ketika berbuka, kita berada dalam keadaan bersyukur dan merasakan nikmat Allah setelah seharian berpuasa. Ini adalah saat yang tepat untuk memanjatkan doa-doa kita, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

 

4. Menjelang Berbuka

Menjelang waktu berbuka puasa juga merupakan waktu yang sangat baik untuk berdoa. Al-Manawi rahimahullah berkata:

 "(والصائم حَتَّى) وَفِي رِوَايَة حِين (يفْطر) بِالْفِعْلِ، أَو يدْخل أَوَان فطره" انتهى من "التيسير شرح الجامع الصغير" (1/ 477).

“Dan orang yang berpuasa sampai (dia berbuka), dan dalam riwayat lain sampai dia berbuka dengan perbuatannya, atau sampai masuk waktu berbuka.” (Dikutip dari “At-Taisir Syarhul Jami' Ash-Shaghir, 1/477).

 

Al-Qari rahimahullah juga menjelaskan bahwa ketika berbuka, kita dalam keadaan berdoa dan merendahkan diri. Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah pernah ditanya tentang doa yang dianjurkan untuk dibaca sebelum berbuka. Beliau menjawab bahwa doa sebelum berbuka pu asa ketika terbenamnya matahari sangat dianjurkan, karena di dalamnya terdapat kehinaan diri dan pengakuan kepada Allah. Setelah berbuka, jiwa kita telah beristirahat dan merasa senang, sehingga kita harus tetap khusyuk dalam berdoa. Diriwayatkan pula dari sebagian sahabat bahwa beliau pernah berdoa, “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan untuk-Mu aku berbuka.” Ini menunjukkan betapa pentingnya memanjatkan doa pada saat-saat tersebut.

 

5. Hari Jum'at

Hari Jum'at adalah waktu yang penuh berkah, di mana terdapat suatu waktu yang sangat istimewa untuk berdoa. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا

Bahwasanya Rasulullah SAW pernah menyebut hari jum’at, dan beliau bersabda mengenai hari tersebut, “Di hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas ia memanjatkan suatu do’a pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta.” (HR. Al-Bukhari no. 5294).

 

Waktu ini diperselisihkan dalam banyak pendapat, namun dua pendapat yang terkuat adalah sejak imam duduk di atas mimbar hingga selesai shalat Jum'at, dan setelah ashar hingga terbenamnya matahari. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya untuk berdoa.

 

6. Di Antara Adzan dan Iqamah

Waktu di antara adzan dan iqamah juga merupakan waktu yang sangat baik untuk berdoa. Dalam hadits disebutkan:

الدُّعاءُ بينَ الأَذانِ والإقامةِ لا يُردُّ

“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. At-Tirmidzi 2/37).

 

Ini adalah waktu yang penuh berkah, di mana kita dapat memanjatkan doa sebelum melaksanakan shalat. Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memohon kepada Allah apa yang kita inginkan.

 

7. Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa, di mana doa-doa kita sangat diharapkan untuk dikabulkan. Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan adalah waktu yang diharapkan akan dikabulkan Lailatul Qadar. Dalam bulan Ramadhan, pengabulan doa sangat diharapkan ketika sedang berpuasa dan ketika berbuka puasa.

Berdoa di malam lailatul qadar merupakan bagian ibadah yang disyariatkan. Hal ini ditunjukkan pada sebuah Riwayat hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang berbunyi,

يا رسولَ اللهِ أرأيتَ إن علمتُ أيَّ ليلةِ القدرِ ما أقولُ فيها ؟ قال : قولي : اللهمَّ إنك عفوٌّ تُحبُّ العفوَ فاعفُ عنِّي

“Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu bila aku tahu suatu malam bahwa malam itu adalah malam lailatul qadar, doa  apa yang semestinya aku ucapkan? Beliau menjawab, “ucapkanlah : “allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, maka ampunilah aku) (HR. At-Tirmidzi, no. 3513)

Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan malam-malam ini dengan berdoa dan berharap akan pengabulan dari Allah SWT.

 

Kesimpulan

Waktu-waktu terkabulnya doa adalah kesempatan emas yang tidak boleh kita lewatkan. Dengan mengetahui waktu-waktu tersebut, kita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam berdoa, serta meningkatkan harapan kita akan pengabulan dari Allah SWT. Mari kita manfaatkan setiap kesempatan untuk berdoa, baik di sepertiga malam terakhir, sepanjang waktu puasa, saat berbuka, hari Jum'at, di antara adzan dan iqamah, serta malam Lailatul Qadar. Semoga Allah SWT mengabulkan setiap doa kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang selalu bersyukur.

 

 

 

 

No comments