Hamba Robbani: Taat yang Berkelanjutan, Bukan Sekadar Musiman Ramadhan
Oleh : Azzaam Elmahdy
(Staf
Pengajar dan Pengurus Ponpes Darusy Syahadah)
Khutbah Pertama
اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ
(×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ
لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ
الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ
الحَمْدُ
لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ
الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ
المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ
يَوْمِ الدِّيْنَ
أَمَّا
بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ . وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى : وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ
اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ
الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ
عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ
عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى
اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ
بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Jama’ah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Setelah sebulan lamanya kita
berpuasa, maka sekarang tiba-lah masanya kita tumpahkan rasa senang dan rasa
haru. Kita ungkapkan sepenuh hati rasa gembira dan rasa syahdu, sembari
mengagungkan Nama Allah Azza wa Jalla. “Allahu Akbar x 3 wa lillahil hamd”.
Melalui mimbar ini, khatib berpesan
sekaligus mengajak para jama’ah yang hadir di sini untuk menjadi hamba Allah yang
Rabbani bukan hamba yang taat dan rajin beribadahnya hanya musiman di bulan
Ramadhan. Kini Ramadhan telah berlalu dan meninggalkan kita, tamu yang
diberkahi itu, yang mata dan hatinya menangis karena kesedihan atas
kepergiannya. Bulan puasa telah berakhir, bulan Qiyam dan Al-Quran telah
berakhir, bulan kebaikan, kedermawanan dan amal telah berakhir, mereka yang
menang menang dan mereka yang kalah. Kita memohon kepada Allah SWT, semoga di
bulan ini kita termasuk di antara para pemenang pengampunan, ampunan dan
nikmat-Nya. Maka barangsiapa yang beribadah di bulan Ramadhan hanya karena vibes
Ramadhan, maka Ramadhan telah berakhir dan berlalu, dan barangsiapa yang
beribadah di bulan Ramadan karena Allah, maka Allah tetap hidup dan tidak akan
mati, dan ibadahnya tidak akan terputus hingga hamba tersebut meninggal dunia.
اللهُ أَكْبَرُ
٣×، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyirol muslimin, tamu undangan Allah yang mengharapkan
ampunan-Nya
Allah Ta'ala menciptakan
kita hanya untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya,
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzāriyāt: 56)
Maka, barangsiapa yang beribadah
kepada Allah di bulan Ramadhan dengan banyak ketaatan dan ibadah, jadilah hamba
yang shalih yang tidak berhenti menaati Allah, meskipun musim-musim ketaatan
terputus, jadilah hamba yang shalih yang selalu terhubung dengan Tuhannya baik
di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan, dan janganlah memutuskan
hubungan yang telah terjalin antara kalian di bulan Ramadhan dengan Tuhannya di
bulan-bulan setelah Ramadhan.
Maka sungguh benar apa yang
dikatakan oleh Imam Malik rahimahullah,
مَاكَانَ
لِلهِ دَامَ وَاتَّصَلَ وَمَاكَانَ لِغَيْرِ اللهِ انْقَطَعَ وَانْفَصَلَ
“Apa pun yang diupayakan karena Allah,
pasti akan kekal dan bersambung (pahalanya), sedangkan apa yang diniatkan karena
selain Allah, maka pasti akan terputus dan terpisah.”
اللهُ أَكْبَرُ
٣×، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Kaum muslimin jama’ah shalat idul fitri yang dimuliakan Allah
Marilah kita berusaha untuk menjadi
hamba rabbani dan bukan hamba ramadhani yang senantiasa menjaga
shalat. Karena shalat adalah ibadah
abadi yang tidak pernah berhenti selama jantung kita masih berdetak dan pikiran
kita masih waras untuk berpikir, bahkan jika semua anggota tubuh kita lumpuh,
maka kita yang tidak melaksanakan shalat berarti kita telah mati atau gila. Ya,
benar, karena Allah telah memerintahkan shalat dan menjaganya setiap saat,
tidak hanya di bulan Ramadhan, sehingga Allah berfirman,
حَافِظُوْا
عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
“Peliharalah semua salat dan
salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk.” (QS.
Al-Baqarah: 238)
Dan Allah menekankan beratnya
hukuman bagi mereka yang melewatkan satu saja dari shalat lima waktu. Dalam
ayat lain Allah juga berfirman,
۞
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ
فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
“Maka datanglah sesudah mereka
itu orang-orang yang melalaikan shalat dan mengikuti hawa nafsunya, dan mereka
akan bertemu dengan ghayyah” (QS. Maryam: 59).
Menurut para ahli tafsir “ghaya”
dalam ayat tersebut adalah sebuah sungai besar di neraka, dengan jurang yang
tak berdasar dan baunya yang busuk. Itu adalah tempat tinggal orang-orang yang
melalaikan satu shalat pun dari shalat lima waktu.
Marilah kita berusaha untuk menjadi
hamba rabbani dan bukan hamba ramadhani yang senantiasa
berinteraksi dengan Al-Qur’an. Beberapa orang banyak membaca Al-Qur'an selama
bulan Ramadhan, tetapi ketika Ramadhan berakhir, hubungan mereka dengan
Al-Qur'an terputus, barangsiapa yang meninggalkan Al-Qur'an, maka ia telah
memutuskan hubungan antara dirinya dengan Tuhannya, karena Al-Qur'an adalah
tali hubung kepada Allah yang kuat, yang salah satu ujungnya ada di tangan kita
dan ujung lainnya ada di tangan Allah, dan itu adalah firman Allah, dan
merupakan kehendak Allah pada ciptaan-Nya.
Allah telah memerintahkan untuk
terus menerus membaca Al-Qur'an, meskipun hanya sedikit, sehingga Dia
berfirman,
فَاقْرَءُوْا
مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ
“Karena itu bacalah apa yang
mudah (bagimu) dari Al-Qur'an.” (QS. Al-Muzammil : 20).
Hal ini tidak hanya berlaku untuk
bulan Ramadhan.
Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam juga memastikan adanya pahala dan syafa’at bagi orang yang membaca
Al-Qur’an terus-menerus. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا
الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
“Teruslah membaca Al-Qur’an karena
ia akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya di hari kiamat.” (HR.
Muslim, no. 804). Penggunaan turunan kata “ash-shuhbah” pada “li
ashabihi” menunjukkan perbuatan melazimi sesuatu yang berarti di sini
maksudnya adalah Al-Qur’an.
اللهُ أَكْبَرُ
٣×، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Kaum muslimin hamba-hamba Allah yang berbahagia
Marilah kita berusaha untuk menjadi
hamba rabbani dan bukan hamba ramadhani yang senantiasa ringan
untuk bersedekah.
Kebanyakan orang tidak mengetahui
pintu sedekah kecuali di bulan Ramadhan, dan banyak orang yang memiliki harta
mengumpulkan zakatnya dan mengeluarkannya di bulan Ramadhan, sehingga ketika
Ramadhan berakhir, orang-orang fakir tidak mendapatkan seorang pun yang
menolong mereka, karena setiap orang mengeluarkan zakatnya di bulan Ramadhan
dan setiap orang memberikan apa yang disukainya di bulan Ramadhan, dan
orang-orang fakir tetap dalam keadaan kekurangan sepanjang tahun, seakan-akan
tidak ada sedekah kecuali di bulan Ramadhan.
Padahal Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
مَا
مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ
أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ
أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada satu hari pun di mana
para hamba bangun tidur, kecuali ada dua malaikat yang turun, dan salah satu
dari keduanya berkata, 'Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak:
Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak pengganti, dan yang satunya
lagi berkata: Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang enggan berinfak [HR.
Al-Bukhari, no. 1442].
Ini berlaku untuk setiap hari
sepanjang tahun, bukan hanya bulan Ramadan saja.
اللهُ أَكْبَرُ
٣×، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyirol muslimin tamu
undangan Allah yang selalu mengharap ridha-Nya
Marilah kita berusaha untuk menjadi
hamba rabbani dan bukan hamba ramadhani yang senantiasa bisa
berbakti kepada orang tua dan menyambung hubungan silaturahmi. Juga marilah
kita berusaha untuk menjadi hamba rabbani dan bukan hamba ramadhani
yang senantiasa bisa berbuat baik kepada tetangga, kepada banyak orang,
berakhlak mulia, menepati janji dan setia dalam menjalin persahabatan. Semoga
kita semua dapat menjadikan momen Idul Fitri ini sebagai titik awal untuk terus
berkomitmen dalam beribadah dan beramal shalih, tidak hanya di bulan Ramadhan,
tetapi sepanjang tahun. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk
tidak hanya menjadi hamba yang taat di bulan Ramadhan, tetapi juga di
bulan-bulan setelahnya. Kita diajak untuk terus menjaga hubungan kita dengan
Allah, memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah, tidak hanya di
bulan suci, tetapi sepanjang tahun.
Ingatlah bahwa setiap amal yang
kita lakukan karena Allah akan kekal dan terhubung, sementara amal yang tidak
diniatkan untuk-Nya akan terputus. Mari kita berusaha menjadi hamba Rabbani
yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an, ringan tangan dalam bersedekah,
dan selalu berbakti kepada orang tua serta menjaga silaturahmi. Semoga kita
semua menjadi pemenang dalam meraih ampunan dan ridha Allah, dan semoga kita
dapat terus beribadah dengan konsisten, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi
sepanjang hidup kita.
تقَبَّلَ اللهُ
مِنَّا وَمِنْكُمْ اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ عِيْدِنَا، وَأَعِدْهُ عَلَينَا
أَعْوَامًا عَدِيْدَةً أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: وَٱعۡتَصِمُواْ
بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ
إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ
إِخۡوَٰنًا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم
مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ
تَهۡتَدُونَ
Khutbah Kedua
اللهُ اَكْبَرْ
٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ
اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.
الْحَمْدُ للهِ
حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِقْرَارًا بِرُبُوْبِيَّتِهِ وَاِرْغَامًا لِمَنْ
جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْبَشَرِ.
فَقَالَ
تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيْمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ جَدِّ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ وَعَلَى أَلِهِ وِأَصْحَابِهِ خَيْرِ
أَهْلِ الدَّارَيْنِ خُصُوْصًا عَلَى أَوَّلِ الرَّفِيْقِ سَيِّدِنَا أَبِى بَكْرٍ
الصِّدِّيْق. وَعَلَى الصَّادِقِ الْمَصْدُوْق سَيِّدِنَا أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ
الْفَارُوْقِ. وَعَلَى زَوْجِ الْبِنْتَيْنِ سَيِّدِنَا عُثْمَانِ ذِيْ
النُّوْرَيْنِ. وَعَلَى ابْنِ عَمِّهِ الْغَالِبِ سَيِّدِنَا عَلِيِّ بْن أَبِيْ
طَالِب. وَعَلَى السِّتَّةِ الْبَاقِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ.
وَعَلَى الشَّرِيْفَيْنِ سَيِّدَيْ شَبَابِ أَهْلِ الدَّارَيْنِ أَبِيْ مُحَمَّد
الْحَسَنِ وَأَبِيْ عَبْدِ اللهِ الْحُسَيْنِ. وَعَلَى عَمَّيْهِ الْفَاضِلَيْنِ
عَلَى النَّاسِ سَيِّدِنَا حَمْزَة وَسَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ. وَعَلَى بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ
لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ
يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمَيْنَ
اَللّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْن وَانْصُرْ مََنْ نَصَرَ
الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اللّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ
أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا
دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ
فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللَّهُمَّ
أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ
السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا
وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا،
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
اللّهمَّ
حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا
الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ. وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ
اللّهُمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ عَلَى الأَمْرِ
والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ
كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ
النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
عِبَادَاللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى
اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
No comments