Menjaga Hubungan dengan Allah dan Hubungan Sesama Setelah Ramadan
Oleh : Azzam Elmahdy
(Staf Pengajar dan Pengurus Ponpes Darusy Syahadah)
Khutbah Pertama
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اللهُ
أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) اللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ
لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ
الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ
الحَمْدُ
لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ
الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ
المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ
يَوْمِ الدِّيْنَ
أَمَّا
بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ . وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى : وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ
اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ
الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ
عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ
عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى
اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ
بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Ma’asyirol
muslimin, jama’ah shalat idul fitri yang dimuliakan Allah SWT
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam, yang telah
memberikan kita kesempatan untuk bertemu dengan hari yang penuh berkah ini,
Idul Fitri. Kita bersyukur atas nikmat dan hidayah-Nya yang telah membimbing
kita selama bulan Ramadan. Di hari yang suci ini, marilah kita panjatkan sholawat
dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan
jalan kebaikan dan ketaatan kepada Allah. Selanjutnya marilah kita mengucapkan
takbir, tahmid dan tahlil sebagai bentuk syi’ar keislaman untuk hari agung
yang Allah khususkan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
اللهُ أَكْبَرُ 2×،
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Saudara-saudara seiman, bulan Ramadan telah paripurna. Kita
telah menjalani ibadah puasa, shalat tarawih, dan berbagai amal shalih lainnya.
Kini saatnya kita membuka lembaran baru, membersihkan hati dari noda-noda dosa,
dan kembali kepada ketaatan kepada Allah. Idul Fitri bukan hanya sekadar
perayaan, tetapi juga merupakan momen refleksi dan introspeksi. Kita harus
berusaha untuk menjadikan setiap hari setelah Ramadan sebagai hari yang penuh
dengan ketaatan dan amal baik.
Ma’asyirol muslimin tamu
undangan Allah yang selalu mengharap ridha-Nya
Hari Idul Fitri bukan sekadar merayakan kemenangan setelah
sebulan bergelut melawan nafsu dan syahwat. Ini bukan pula ajang pembalasan
setelah sekian lama terkekang. Momen ini adalah kesempatan untuk menampakkan
jati diri kita sebagai orang beriman dan bertakwa. Kita telah dididik oleh
madrasah Ramadan selama sebulan, dan kini saatnya kita menunjukkan hasil
didikan tersebut. Mari kita jaga niat kita, agar semua amal yang kita lakukan
semata-mata karena Allah SWT.
Hamba-hamba kekasih Allah yang berbahagia, alumni sekolah
Ramadan adalah mereka yang tetap konsisten dan istiqomah dalam ibadah dan amal
shalihnya. Mereka yang tidak hanya beribadah di bulan suci, tetapi juga
melanjutkan kebaikan setelahnya. Sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama,
“Balasan sebuah kebaikan adalah kebaikan setelahnya.” Jika kita ingin tahu
apakah amalan kita diterima, lihatlah bagaimana kita beramal setelah Ramadan.
Apakah kita tetap beribadah dan melakukan kebaikan?
Di saat mayoritas kaum Muslimin berkumpul dengan keluarga,
sanak saudara, dan kerabat, kita diperintahkan untuk menjaga kebersihan, baik
kebersihan fisik maupun rohani. Kita harus saling meminta maaf kepada sesama
manusia dan memohon ampunan kepada Allah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW
bersabda,
أَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang
paling baik akhlaqnya di antara mereka.” (HR. Abu Daud no. 4682)
Oleh karena itu, mari kita bersihkan hati kita dari segala
macam dosa dan salah, agar kita dapat merayakan Idul Fitri dengan hati yang
bersih. Karena sifat pemaaf adalah sempel dari akhlak yang mulia.
Keindahan hari raya pun demikian. Di saat semua orang
mengenakan pakaian baru, kita perlu memahami bahwa hari raya bukan sekadar
tentang pakaian baru. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan,
لَيْسَ
الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ، إِنَّمَا الْعِيْدُ لِمَنْ طَاعَاتُهُ
تَزِيْدُ، لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ تَجَمَّلَ بِاللِبَاسِ وَالرُكُوْبِ، إِنَّمَا
الْعِيْدُ لِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُنُوْبُ،
"Bukanlah hari raya itu milik orang yang berpakaian
baru, Akan tetapi hari raya itu, milik orang yang ketaatannya bertambah. Dan
bukanlah hari raya itu milik orang yang berhias dengan pakaian yang indah dan
kendaraannya mewah, tetapi hari raya itu adalah milik orang yang telah
diampunkan baginya dosa-dosanya." [Kitab Lathaaiful Ma’arif
hal.277]
Mari kita ingat bahwa keindahan sejati terletak pada
ketaatan kita kepada Allah. Memakai pakaian baru di momen hari raya adalah
sesuatu yang dianjurkan dalam Islam, terutama ketika mendatangi shalat Id.
Namun, kita harus ingat bahwa dalam mengenakan pakaian yang baru, kita tidak
boleh sombong. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
لاَ يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ:
إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَناً وَنَعْلُهُ حَسَنَةً.
قاَلَ: إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ
وَغَمْطُ النَّاسِ
Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada
kesombongan seberat biji debu. Ada seorang yang bertanya, “Sesungguhnya setiap
orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini
termasuk sombong?). Rasulullâh bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan
mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan
orang lain." (HR. Muslim, no. 91)
Keindahan fisik dengan penampilan yang baru nan indah
dipandang saja tidak cukup. Keindahan ilmu dan akhlak yang mulia adalah inner
beauty yang menjadi daya tarik seseorang menjadi mulia. Sehingga pepatah arab
mengatakan,
لَيْسَ
الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنُا إِنَّ الجَمَالَ جمَاَلُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
Bukanlah kecantikan itu dengan pakaian yang menghias kita,
sesungguhnya kecantikan itu ialah kecantikan dengan berilmu dan beradab
Mari kita tingkatkan kualitas diri kita, agar tidak hanya
terlihat baik di luar, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
اللهُ أَكْبَرُ 2×،
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah shalat idul fitri rahimaniyallahu wa iyyakum
Diceritakan bahwa suatu ketika, putri-putri Umar bin Abdul
Aziz datang kepada beliau dan meminta pakaian baru untuk menyambut hari ‘Ied.
Meskipun beliau seorang khalifah, Umar bin Abdul Aziz dikenal sangat sederhana.
Beliau berkata kepada putri-putrinya, "Hari raya itu bukan bagi orang yang
memakai pakaian baru, tetapi hari raya bagi mereka yang takut terhadap hari
pembalasan." Ini menunjukkan bahwa esensi hari raya terletak pada
kesadaran kita akan tanggung jawab di hadapan Allah, bukan sekadar pada
penampilan fisik.
Sebagian salaf pernah ditanya tentang kaum yang beribadah
dan bersungguh-sungguh selama bulan Ramadan, tetapi setelahnya mereka
meninggalkan amal. Mereka menjawab,
بِئْسَ
الْقَوْمُ لَايَعْرِفُوْنَ اللهَ إِلَّا فِي رَمَضَانَ
“Seburuk-buruknya kaum adalah mereka yang tidak mengenal Allah
kecuali di bulan Ramadan.” Ini adalah peringatan bagi kita untuk tidak hanya
menjadikan Ramadan sebagai satu-satunya waktu untuk beribadah. Mari kita
teruskan amal baik kita setelah bulan suci ini, agar kita termasuk dalam
golongan yang istiqomah.
اللهُ أَكْبَرُ 2×،
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah shalat idul fitri yang berbahagia
Di hari yang fitri ini, mari kita panjatkan harapan agar
Allah menerima semua amal ibadah kita selama Ramadan. Semoga kita menjadi
pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan lebih dekat kepada-Nya. Mari kita
berdoa agar Allah memberikan kita kekuatan untuk terus beribadah dan beramal
shalih, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi sepanjang hidup kita. Semoga kita
semua menjadi hamba-hamba-Nya yang dicintai dan diridhai.
اللهُ أَكْبَرُ 2×،
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Hadirin tamu undangan Allah yang mulia
Dalam khutbah ini, khatib ingin menekankan beberapa nasehat
penting yang perlu kita ingat setelah merayakan Idul Fitri :
Pertama, mari kita jaga hubungan kita dengan Allah.
Setelah Ramadan, kita harus tetap melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dengan
penuh kesungguhan. Jangan biarkan semangat kita pudar setelah bulan suci ini.
Ingatlah bahwa Allah selalu melihat dan mendengar doa-doa kita.
Kedua, mari kita perkuat tali persaudaraan di antara
kita. Idul Fitri adalah momen untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan.
Kita harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain, terlepas dari
perbedaan yang ada. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
لَا يَدْخُلُ
اَلْجَنَّةَ قَاطِعٌ – يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.”
(Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 2984 dan Muslim, no. 2556]
Ketiga, kita harus berkontribusi kepada masyarakat.
Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu sesama,
terutama mereka yang kurang beruntung. Mari kita salurkan zakat, infak, dan
sedekah kita dengan ikhlas. Ingatlah bahwa setiap amal yang kita lakukan akan
mendapatkan balasan dari Allah.
Keempat, mari kita tingkatkan ilmu dan pengetahuan
kita. Setelah Ramadan, kita harus terus belajar dan mengembangkan diri. Ilmu
adalah cahaya yang akan membimbing kita dalam menjalani kehidupan. Jangan
pernah merasa puas dengan pengetahuan yang kita miliki, tetapi teruslah mencari
ilmu yang bermanfaat.
Kelima, kita harus menjaga kesehatan fisik dan
mental. Setelah sebulan berpuasa, penting bagi kita untuk menjaga pola makan
dan gaya hidup sehat. Kesehatan adalah nikmat yang harus kita syukuri dan jaga.
Selain itu, kita juga perlu menjaga kesehatan mental dengan berinteraksi
positif dengan orang lain dan menghindari hal-hal yang dapat merusak pikiran
kita.
اللهُ أَكْبَرُ 2×،
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyirol muslimin rahimaniyallahu wa iyaakum
Sebagai penutup, marilah kita rayakan Idul Fitri ini dengan
penuh rasa syukur dan kebahagiaan. Mari kita jaga hubungan baik dengan sesama,
saling memaafkan, dan memperkuat tali persaudaraan. Semoga kita semua
mendapatkan keberkahan dan hidayah dari Allah SWT. Selamat Idul Fitri, mohon
maaf lahir dan batin. Semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik dan
lebih dekat kepada Allah setelah bulan Ramadan ini.
تقَبَّلَ اللهُ
مِنَّا وَمِنْكُمْ اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ عِيْدِنَا، وَأَعِدْهُ عَلَينَا
أَعْوَامًا عَدِيْدَةً أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: وَٱعۡتَصِمُواْ
بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ
إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءً فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ
إِخۡوَٰنًا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم
مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ
تَهۡتَدُونَ
Khutbah Kedua
اللهُ اَكْبَرْ
٣× اللهُ اَكْبَرْ ٤ ×. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ
اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ.
الْحَمْدُ للهِ
حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِقْرَارًا بِرُبُوْبِيَّتِهِ وَاِرْغَامًا لِمَنْ
جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْبَشَرِ.
فَقَالَ
تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلًا عَلِيْمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ جَدِّ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ وَعَلَى أَلِهِ وِأَصْحَابِهِ خَيْرِ
أَهْلِ الدَّارَيْنِ خُصُوْصًا عَلَى أَوَّلِ الرَّفِيْقِ سَيِّدِنَا أَبِى بَكْرٍ
الصِّدِّيْق. وَعَلَى الصَّادِقِ الْمَصْدُوْق سَيِّدِنَا أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ
الْفَارُوْقِ. وَعَلَى زَوْجِ الْبِنْتَيْنِ سَيِّدِنَا عُثْمَانِ ذِيْ
النُّوْرَيْنِ. وَعَلَى ابْنِ عَمِّهِ الْغَالِبِ سَيِّدِنَا عَلِيِّ بْن أَبِيْ
طَالِب. وَعَلَى السِّتَّةِ الْبَاقِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ.
وَعَلَى الشَّرِيْفَيْنِ سَيِّدَيْ شَبَابِ أَهْلِ الدَّارَيْنِ أَبِيْ مُحَمَّد
الْحَسَنِ وَأَبِيْ عَبْدِ اللهِ الْحُسَيْنِ. وَعَلَى عَمَّيْهِ الْفَاضِلَيْنِ
عَلَى النَّاسِ سَيِّدِنَا حَمْزَة وَسَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ. وَعَلَى بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ
لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ
يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمَيْنَ
اَللّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ.
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ
وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيْن وَانْصُرْ مََنْ نَصَرَ
الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اللّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ
أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا
دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ
فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اللَّهُمَّ
أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ
السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا
وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا،
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
اللّهمَّ
حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا
الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ. وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ
اللّهُمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ عَلَى الأَمْرِ
والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ
كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ
النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ
إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا،
وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ
عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا،
وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
وَنَسْأَلُكَ
تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ
الْغِنَاءَ عَنِ النّ
اَللهُمَّ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا
وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ
يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
رَبَّنا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
عِبَادَاللهِ. اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى
اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
No comments