Read More

Membela Palestina adalah Tanggung Jawab Iman dan Kemanusiaan


Download Artikel Kultum


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَمَرَنَا بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ، وَنَهَانَا عَنِ الظُّلْمِ وَالْعُدْوَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

Ma’āsyiral muslimīn yang dimuliakan Allah,
Jika Masjidil Aqsa adalah milik seluruh umat Islam, maka membela Palestina bukan sekadar kewajiban politik atau urusan bangsa tertentu. Membela Palestina adalah tanggung jawab iman dan kemanusiaan. Kita berdiri di sisi mereka bukan hanya karena ikatan aqidah, tetapi juga karena nilai keadilan menuntut kita untuk melawan kezaliman dan menolong yang tertindas.

Rasulullah bersabda:

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا


"Sesungguhnya orang beriman dengan yang lain seperti bangunan, saling menguatkan."
(HR. Al-Bukhārī, no. 481; Muslim, no. 2585)

Bayangkan sebuah bangunan kokoh: setiap batu menopang yang lain, setiap bagian menjaga keseimbangannya. Jika satu batu dilepas atau satu sisi runtuh, seluruh bangunan akan rapuh. Begitulah hubungan kita sebagai umat Islam. Luka mereka adalah luka kita. Penderitaan saudara kita di Palestina adalah penderitaan kita juga.

Membela Palestina berarti membela prinsip universal: menegakkan kebenaran, menolak penjajahan, menjaga kehormatan manusia. Itulah sebabnya, sejak awal kemerdekaannya, Indonesia berdiri tegak menentang penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina. Dan sikap ini bukan sekadar diplomasi, tetapi cerminan dari hati nurani yang hidup.

Ma’āsyiral muslimīn, rahimaniyallahu wa iyyakum
Pembelaan terhadap Palestina tidak cukup hanya dengan kata-kata. Ia menuntut doa yang tulus, dukungan moral yang konsisten, bantuan kemanusiaan yang nyata, dan kesadaran kolektif bahwa kita adalah satu tubuh. Selama masih ada tanah suci yang dinodai dan manusia yang dizalimi, selama itu pula iman kita menuntut kita untuk bangkit, bersuara, dan berjuang.

اَللّٰهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي فِلَسْطِيْنَ، وَفَرِّجْ هَمَّهُمْ، وَنَفِّسْ كَرْبَهُمْ، وَاحْفَظْ مَسْجِدَ الْأَقْصَى مِنْ كُلِّ سُوءٍ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَحْمِلُونَ هَمَّ دِيْنِكَ، وَيَنْصُرُونَ أَوْلِيَاءَكَ، وَيَقُوْمُونَ بِحَقِّ أُمَّتِكَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَصَلِّ اللّٰهُمَّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

 

No comments