Kultum Ramadhan : Mengatasi Rasa Malas di Bulan Ramadhan; Beberapa Tips untuk Ibadah yang Optimal
Pendahuluan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan kesempatan
untuk meningkatkan ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun,
sering kali kita dihadapkan pada rasa malas yang dapat menghalangi kita untuk
beribadah dengan optimal. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita
mencegah rasa malas di bulan Ramadhan, disertai dengan dalil dari Al-Qur’an,
hadits, dan perkataan ulama.
Tips-tips Menghadapi Rasa Malas
1. Luruskan Niat karena Allah
Niat yang tulus adalah kunci utama dalam setiap amal ibadah.
Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya segala amalan itu tidak lain tergantung pada
niat; dan sesungguhnya tiap-tiap orang tidak lain (akan memperoleh balasan
dari) apa yang diniatkannya.” (HR. Al-Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907)
Pastikan niat kita berpuasa dan beribadah hanya karena
Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
2. Jangan Sepelekan Sahur
Sahur adalah sunnah yang sangat dianjurkan dalam berpuasa.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي
السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah, karena sesungguhnya di dalam sahur itu
terdapat berkah.”(HR. Bukhari, no. 1789).
Dengan sahur, kita akan mendapatkan energi yang cukup untuk
menjalani aktivitas di siang hari.
3. Istirahat Secukupnya
Agar kuat beribadah, penting untuk memberikan waktu
istirahat yang cukup bagi tubuh kita. Tidur yang cukup akan membantu kita tetap
segar dan bertenaga saat beribadah, baik saat shalat maupun saat membaca
Al-Qur’an.
Dalam hal ini, tidur siang menjadi solusi bagi kita untuk
bisa optimal dalam menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan. Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadits,
قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ
لاَ تَقِيْلُ
“Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah
mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan,
1: 195, 353; 2: 69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan
dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1647)
Dalam ‘Umdah Al-Qari sebagaimana disebutkan dalam
Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34: 130, hukum tidur qailulah adalah sunnah. Menurut
penilaian ulama berarti tidur siang itu tidak wajib. Artinya tidak sampai
berdosa kalau ditinggalkan, tinggal siapa yang mampu dan punya kesempatan
menunaikannya.
Imam Asy-Syirbini Al-Khatib menyatakan bahwa tidur qailulah
adalah tidur sebelum zawal (matahari tergelincir ke barat). Ibaratnya itu
seperti sahur bagi orang yang berpuasa. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34: 130).
Berarti tidur siang ini akan semakin menguatkan aktivitas ibadah.
4. Makan dengan Bijak
Saat sahur dan berbuka, penting untuk mengatur pola makan
kita. Jangan berlebihan, karena makan yang terlalu kenyang dapat menyebabkan
rasa kantuk dan malas beraktivitas. Allah SWT berfirman,
وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا
تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31).
5. Jangan Tidur Setelah Subuh
Rasulullah SAW bersabda, “Keberkahan umatku ada di pagi
hari.” (HR. Abu Dawud). Oleh karena itu, manfaatkan waktu setelah shalat Subuh
untuk beribadah, membaca Al-Qur’an, atau melakukan aktivitas positif lainnya.
6. Sifat Malas adalah Ciri Khas Kemunafikan
Dalam QS. An-Nisa’ ayat 142, Allah SWT berfirman,
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ
قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا
قَلِيْلًاۖ
“Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah,
tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka
lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia.
Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.”
Malas dalam beribadah adalah salah satu tanda kemunafikan.
Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menghindari sifat malas ini.
7. Buat Jadwal Kegiatan
Membuat jadwal kegiatan selama bulan Ramadhan dapat membantu
kita tetap fokus dan terorganisir. Dengan adanya jadwal, kita dapat mengatur
waktu untuk beribadah, bekerja, dan beristirahat dengan lebih baik.
8. Mencari Motivasi
Mencari motivasi dari berbagai sumber, seperti membaca buku
tentang keutamaan Ramadhan atau mendengarkan ceramah, dapat membantu kita tetap
semangat dalam beribadah.
9. Sadar dan Berdoa kepada Allah
Selalu ingat untuk berdoa kepada Allah agar diberikan
kekuatan dan keteguhan hati. Doa yang bisa kita panjatkan adalah:
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ثَبِّتْ
قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
Artinya: "Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati,
teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)." (HR. Tirmidzi, no. 3522 dan Ahmad, 6:315).
Selain itu, kita juga bisa berdoa:
اللهم إني أعوذُ بكَ منَ الهمِّ والحزَنِ، وأعوذُ بكَ منَ العجزِ
والكسلِ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kegundahan, kesedihan, dan aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan, dan
kemalasan.” (Al-Jami' Ash-Shaghir, no. 2864).
10. Continue Dalam Beramal Saleh
Teruslah beramal saleh meskipun sedikit. Rasulullah SAW
bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ
قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan
yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)
Ingatlah bahwa niat yang baik dapat mengangkat nilai amal
kita.
11. Iringilah Hal-Hal yang Bermanfaat
Gunakan waktu kosongmu dengan hal yang bermanfaat. Allah SWT
berfirman,
فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” (QS. Al-Insyirāh: 7)
12. Mintalah Pertolongan kepada Allah
Selalu minta pertolongan kepada Allah agar diberikan
keistiqamahan. Allah berfirman,
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ
وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
(mencari keridhaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat
kebaikan.” (QS. Al-‘Ankabut: 69).
Rasulullah SAW juga bersabda,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ
تَعْجِزْ
Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta
tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. (HR. Muslim, no. 2664)
13. Dekatkan Diri dengan Orang-Orang Shalih
Berkumpul dengan orang-orang shalih dapat meningkatkan
keimanan kita. Abdullah bin Mas’ud RA berkata, “Marilah kita duduk sejenak agar
menambah keimanan kita.” (Akhrojahul al-Bayhaqi dalam Syu’bu al-Iman, 45).
Dengan bergaul dengan mereka, kita akan termotivasi untuk
beribadah dan menghindari rasa malas. Dengan menerapkan tips-tips di atas,
semoga kita dapat mencegah rasa malas dan memaksimalkan ibadah kita di bulan
Ramadhan. Mari kita manfaatkan bulan yang penuh berkah ini untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Kesimpulan
Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi setiap Muslim
untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, rasa
malas sering kali menjadi penghalang dalam menjalankan ibadah secara optimal.
Dengan menerapkan berbagai tips yang telah dibahas, seperti meluruskan niat,
menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan membuat jadwal kegiatan, kita
dapat mengatasi rasa malas dan memaksimalkan ibadah kita.
Pentingnya sahur dan tidur siang, serta menghindari
kebiasaan tidur setelah shalat Subuh, juga menjadi kunci untuk menjaga energi
dan semangat beribadah. Selain itu, berdoa kepada Allah, mencari motivasi, dan
bergaul dengan orang-orang shalih dapat memperkuat tekad kita untuk tetap
beribadah dengan penuh semangat.
Dengan mengingat bahwa setiap amal yang dilakukan dengan
niat yang baik akan mendapatkan balasan dari Allah, mari kita manfaatkan bulan
Ramadhan ini untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Semoga kita semua dapat terhindar dari rasa malas dan meraih keberkahan serta
pahala yang berlipat ganda di bulan suci ini. Aamiin.
No comments