Read More

Semangat yang Harus Dijaga di Bulan Ramadhan

 



Silakan klik SantriDarsya untuk download artikel khutbah jum’at berikut

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِإِدْخَالِ السُرُوْرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ النُّوْرُ الصَّبُوْرُ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بِحُسْنِ الْأَخْلَاقِ الْمشْهُوْرُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.

فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ عَزَّوَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، بَعْدَ أَنْ أَعُوْذَ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ، وَقَالَ أَيْضًا :

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهِ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا،

وَقَالَ نَبِيُّنَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

 اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ ، أَمَّا بَعْدُ:

Ma’asyirol muslimin rahimaniyallahu wa iyyakum

Puji syukur dan sanjung alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tattimmus shalihât, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat sehingga kita bisa melakukan ibadah shalat Jumat dengan istiqamah. Semoga ibadah yang kita lakukan ini menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya dan menjadi bukti bahwa kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang taat pada perintah-Nya.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan dan panutan kita semua, Nabi Muhammad SAW, allahumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina Muhammad wa ‘alâ alih wa sahbih, yang telah mengajarkan kita semua nilai-nilai kesopanan dan adab yang luhur, sehingga bisa menjadikan kita insan yang berakhlakul karimah, sopan, dan memiliki etika yang mulia. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan mendapatkan limpahan syafaatnya kelak di hari kiamat. Amin ya rabbal âlamin.

Ma’asyiral Muslimin jama’ah jum’at yang dirahmati Allah

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah dan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk meningkatkan amal ibadah. Di bulan suci ini, semangat beramal seharusnya mengalir deras dalam diri setiap individu. Selain menjalankan ibadah puasa, banyak cara yang bisa dilakukan untuk beramal, seperti memberikan sedekah, membantu sesama, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sehingga mendorong kita untuk lebih aktif dalam berbagi dan berkontribusi kepada masyarakat. Semangat ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga memperdalam rasa empati dan kepedulian terhadap orang-orang di sekitar kita.

Namun, menjaga semangat beramal di bulan Ramadhan bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang bisa mengalihkan fokus kita dari tujuan utama, seperti kesibukan sehari-hari atau godaan untuk bermalas-malasan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengingat makna dan tujuan dari bulan suci ini. Dengan menjaga semangat beramal, kita tidak hanya memperkaya diri dengan pahala, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua. Mari kita jaga semangat ini agar tetap menyala, tidak hanya selama bulan Ramadhan, tetapi juga setelahnya, sehingga kebaikan yang kita tanam dapat terus berbuah sepanjang tahun.

Di awal bulan Ramadhan, suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. Banyak orang yang dengan penuh kesungguhan melaksanakan kewajiban ini, merasakan kehangatan kebersamaan dalam berbuka puasa, serta menikmati momen-momen spiritual yang mendalam. Namun, tantangan seringkali muncul seiring berjalannya waktu, dan semangat yang menggebu di awal Ramadhan bisa saja memudar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga semangat ibadah ini hingga akhir bulan suci. Dengan terus memperkuat niat dan berkomitmen untuk menjalankan ibadah dengan konsisten, kita tidak hanya meraih pahala yang berlipat ganda, tetapi juga memperdalam makna Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai momentum untuk bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik.

Berikut adalah beberapa semangat beramal yang perlu dijaga selama bulan Ramadhan:

Pertama : Semangat Meningkatkan Ketakwaan

Taqwa adalah tujuan utama dari puasa Ramadhan. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengarahkan semangat beramal kita dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Di bulan suci ini, puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan latihan spiritual untuk menghindari segala perbuatan yang dapat merusak ketakwaan, seperti berkata kasar, berbohong, atau berprasangka buruk. Dengan memperkuat niat dan fokus pada amal yang baik, kita dapat menjadikan puasa sebagai sarana untuk membersihkan hati dan jiwa, serta mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan selama Ramadhan, baik itu sedekah, membantu sesama, atau sekadar memberikan senyuman, akan semakin memperkuat ketakwaan kita dan menjadikan bulan ini sebagai momen transformasi yang penuh makna.

Sidang jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah SWT

Kedua : Semangat Memperbanyak Ibadah

Bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbanyak ibadah, baik itu shalat wajib, shalat sunnah, tilawah Al-Qur'an, berzikir, maupun berdoa. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 37; Muslim no. 759).

Hadits di atas memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah. Dalam konteks ini, banyak ulama yang menekankan bahwa qiyam, atau shalat malam, seharusnya tidak berdiri sendiri, melainkan diiringi dengan amalan-amalan sunnah lainnya. Aktivitas seperti tilawah Al-Qur'an, shalat sunnah, dan dzikir dapat menjadi pelengkap yang sempurna untuk memperdalam pengalaman spiritual kita selama bulan suci ini. Dengan menggabungkan berbagai bentuk ibadah, kita tidak hanya berusaha meraih ampunan dari Allah, tetapi juga menciptakan suasana yang penuh berkah dan kedamaian, menjadikan Ramadhan sebagai momen transformasi yang tak terlupakan dalam hidup kita.

Semangat beramal di bulan ini harus dimaksimalkan. Umat Islam didorong untuk meningkatkan ibadah mereka, baik secara individual maupun berjamaah, seperti shalat tarawih di malam hari. Setiap amal yang dilakukan di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sehingga sangat penting untuk memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya.

Ikhwani Fiddin rahimaniyallahu wa iyyakum

Ketiga : Semangat Menjaga Hati dan Niat

Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan pelajaran berharga tentang pengendalian hati dan niat dalam beramal. Selama bulan suci ini, kita diajarkan untuk merenungkan setiap tindakan yang kita lakukan, memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Proses menahan diri dari berbagai godaan selama puasa mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap niat di balik setiap amal yang kita lakukan. Dengan demikian, Ramadhan menjadi momen refleksi yang mendalam, di mana kita dapat mengevaluasi motivasi kita dalam beramal dan beribadah.

Setiap amal yang kita lakukan selama Ramadhan harus dimulai dengan niat yang jelas untuk meraih ridha Allah, bukan untuk pamer atau mendapatkan pujian dari orang lain. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menjaga keikhlasan hati agar setiap tindakan, sekecil apapun, dapat diterima dan diberkahi oleh-Nya. Menghindari riya atau pamer adalah tantangan tersendiri, terutama di tengah lingkungan yang sering kali menilai seseorang dari amal yang terlihat. Oleh karena itu, dengan memperkuat niat dan menjaga keikhlasan, kita tidak hanya berusaha untuk mendapatkan pahala, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah, menjadikan setiap amal kita sebagai bentuk pengabdian yang tulus dan penuh makna.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulum al-Din menekankan pentingnya niat dalam setiap amal. Niat yang baik akan mengubah amal yang biasa menjadi amal yang luar biasa di sisi Allah.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Keempat : Semangat Sedekah dan Berbagi

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah, di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Dalam konteks ini, Rasulullah SAW menjadi teladan yang sempurna, dikenal sebagai sosok yang paling dermawan, terutama di bulan suci ini. Hadits-hadits yang mengisahkan kedermawanan beliau mengingatkan kita akan pentingnya berbagi rezeki dengan orang lain, sehingga kita dapat merasakan kebahagiaan dan kepuasan batin yang mendalam. Dengan memperbanyak sedekah, kita tidak hanya memenuhi kewajiban sosial, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara anggota masyarakat, menciptakan ikatan yang lebih erat dan saling mendukung.

Salah satu bentuk sedekah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah memberikan makanan berbuka puasa kepada orang yang berpuasa. Tindakan ini tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi mereka yang menerima, tetapi juga menjadi amal yang sangat mulia dan penuh berkah. Dengan berbagi, kita tidak hanya membantu orang lain untuk menjalani ibadah puasa dengan lebih baik, tetapi juga mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah. Setiap suapan yang kita berikan menjadi simbol kasih sayang dan kepedulian, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan kita untuk berbagi. Dalam semangat Ramadhan, mari kita tingkatkan kedermawanan kita dan jadikan bulan ini sebagai momentum untuk memperkuat rasa solidaritas dan kepedulian sosial di antara kita.

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192).

Ma’asyirol muslimin rahimaniyallahu wa iyyakum

Kelima : Semangat Mencari Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:

فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَالْتَمِسُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, carilah pada malam-malam ganjil.” (HR. Bukhari, no. 2027 dan Muslim, no. 1167)

Semangat beramal di sepuluh malam terakhir Ramadhan sangat dianjurkan. Pada malam tersebut, Allah SWT menurunkan rahmat dan pengampunan-Nya. Ini adalah kesempatan emas untuk berdoa, beristighfar, dan memohon ampunan-Nya. Umat Islam sebaiknya memperbanyak ibadah, seperti shalat malam dan membaca Al-Qur'an, untuk meraih keberkahan malam yang istimewa ini.

Hadirin, tamu undangan Allah yang berbahagia

Keenam : Semangat Menuntut Ilmu

Bulan Ramadhan adalah waktu yang baik untuk memperdalam ilmu agama. Rasulullah SAW bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.

"Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah, no. 224)

Semangat beramal di bulan ini harus mencakup upaya untuk memperbanyak tilawah Al-Qur'an, mendalami hadits-hadits Nabi, dan belajar tentang fikih serta akhlak yang baik. Hal ini dapat dilakukan melalui kajian agama atau mendengarkan ceramah yang bermanfaat. Dengan menuntut ilmu, kita dapat memperkuat pemahaman agama dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Ma’asyiral Muslimin jama’ah jum’at yang dirahmati Allah SWT

Ketujuh : Semangat Memperbaiki Diri dan Menjaga Kehormatan

Ramadhan adalah bulan yang sangat tepat untuk memperbaiki akhlak dan perilaku. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzāb: 70)

Semangat beramal di bulan Ramadhan harus diarahkan untuk menjaga ucapan dan perbuatan kita. Ini adalah waktu untuk memperbaiki diri, menghindari perkataan yang sia-sia atau menyakiti orang lain, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Dengan memperbaiki akhlak, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih baik di sekitar kita.

Kedelapan : Semangat Memohon Ampunan dan Ketaatan

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits sebelumnya bahwa barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap pahala, maka akan diampuni segala dosanya di masa lampau. Hal ini juga dikuatkan dengan riwayat hadits Qudsi yang di dalamnya Allah SWT berfirman :

يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً 

Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih, no. 3540].

Ikhwani Fiddin rahimaniyallahu wa iyyakum

Kesembilan : Semangat Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Ramadhan adalah bulan yang mempererat ukhuwah (persaudaraan) antara sesama Muslim. Umat Islam dianjurkan untuk berbagi kebahagiaan dengan saling mengunjungi, berbuka puasa bersama, dan mempererat silaturahmi.

Semangat beramal di bulan ini harus mencakup berbagi momen kebahagiaan dengan keluarga, teman, dan saudara seiman. Aktivitas sosial seperti zakat fitrah juga menjadi ajang untuk saling peduli terhadap sesama. Dengan memperkuat tali persaudaraan, kita dapat menciptakan komunitas yang lebih harmonis dan saling mendukung.

Kesepuluh : Semangat Berdoa dan Memohon Pahala

Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan keberkahan untuk berdoa. Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya yang berdoa di bulan ini.

Semangat beramal di bulan Ramadhan harus diarahkan untuk memperbanyak doa, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara keseluruhan. Puasa Ramadhan juga merupakan waktu yang baik untuk memohon agar diberikan kekuatan dalam menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan. Doa yang tulus dan penuh harapan akan mendatangkan keberkahan dan rahmat dari Allah.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Bulan Ramadhan adalah kesempatan yang sangat berharga untuk beramal dengan semangat yang tinggi, baik dalam ibadah, sedekah, kesabaran, peningkatan ketakwaan, dan perbaikan diri. Semua amal yang dilakukan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya, dan setiap Muslim didorong untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Dengan menjaga semangat beramal, kita dapat meraih keberkahan dan rahmat Allah, serta menjadi pribadi yang lebih baik. Mari kita manfaatkan bulan suci ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai hamba-Nya.

Maka selanjutnya marilah kita berdo’a agar kita diberikan keistiqomahan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ.

اللَّهُمَّ إِنَّا  نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِز

اللَّهُمَّ إِنَّا  نَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا وَلِسَانًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ إِنَّكَ أنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِينِكَ وَيَامُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

 

 

 

 

No comments